Latent Social problem adalah suatu kesenjangan dalam hubungan antar manusia menyangkut hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai masyarakat, dimana masyarakatnya itu sendiri tidak menyadari akan adanya kesenjangan atau tata kelakuan menyimpang yang terjadi dalam lingkungannya.
Penyebab Laten Sosial Problem :
Latent social problem ini terjadi dikarenakan adanya pembiaran dari masyarakat terhadap hal-hal yang bertentangan dengan nilai maupun norma yang ada. Bisa kita simpulkan bahwa salah satu dalam masyarakat yang merupakan suatu kesalahan atau tidak sesuai dengan norma. Kemudian masyarakat tidak berusaha memperbaiki dan malah membiarkan begitu saja. Tentu saja sesuatu hal yang dibiarkan terus-menerus akan menjadi kebiasaan. Dan jika sudah menjadi kebiasaan akan mulai sulit untuk dirubah. Dan jika hal tersebut masih berlanjut tentu saja akan menjadi budaya, dan setelah menjadi budaya akan semakin sulit hal tersebut dirubah atau diperbaiki.
Contoh Laten Sosial Problem :
Salah satu contoh latent social problem yang paling kita temui adalah parkir di tempat yang jelas tertera rambu dilarang parkir. Ini terjadi karena kebiasaan masyarakat yang dibiarkan sehingga menjadi budaya yang akan dipandang sebagai sesuatu yang biasa saja oleh masyarakat.
Solusinya kita harus bisa memfilter segala informasi yang diterima dari luar sehingga masih tetap bisa sesuai dengan nilai, norma, serta agama yang kita anut. Disini Peran orang tua yang bertanggung jawab terhadap keselamatan para remaja tentunya tidak membiarkan anaknya terlena dengan fasilitas-fasilitas yang dapat menenggelamkan si anak remaja kedalam kenakalan remaja, kontrol yang baik dengan selalu memberikan pendidikan moral dan agama yang baik diharapkan akan dapat membimbing si anak remaja ke jalan yang benar, bagaimana orang tua dapat mendidik anaknya menjadi remaja yang sholeh sedangkan orang tuanya jarang menjalankan sesuatu yang mencerminkan kesholehan, ke masjid misalnya. Jadi jangan heran apabila terjadi kenakalan remaja, karena sang remaja mencontoh pola kenakalan para orang tua. Selain peran orang tua yang dominan disini juga harus melihat peran dari luar seperti faktor lingkungan tempat dia bergaul sehari-harinya perlu di awasi dengan jalan memberi penerangan serta penyuluhan tentang bahayanya dari pergaulan bebas yang di lakukan oleh para remaja yang merupakan ciri dari suatu kenakalan remaja.
Cara menanggulangi "Latent Social Problem" :
Seperti dalam pemecahan masalah pada umumnya, jika kita hendak memecahkan suatu masalah maka pertama-tama kita harus kembali pada sumber yang sebenarnya, dimana disana kita bisa mencari alasan mengapa masalah tersebut terjadi. Dalam kasus "Latent Social Problem" kita harus cepat tanggap terhadap permasalahan yang terjadi. Berikut ini langkah-langkah atau upaya penanggulangan Latent Social Problem.
- Kita harus kritis dalam menanggapi segala bentuk penyimpangan yang terjadi dalam masyarakat.
- Aktif dan selalu berperan serta dalam upaya pendidikan moral pada masyarakat.
- Memberikan contoh yang baik dan benar agar dapat ditiru oleh masyarakat yang lain.
- Selalu membudayakan budaya patuh hukum dalam masyarakat sehingga ada keinginan dari masyarakat untuk patuh terhadap satu aturan atau norma sehingga mereka bisa menyadarihal apa yang harus dan tidak harusmereka lakukan.
- Selalu memberikan keseimbangan dalam hal pendidikan, misalnya mengembangkan pengetahuan umum dan ditunjang oleh pengetahuan keagamaan sehingga menjadi seimbang.
- Jangan berhenti mengajak orang lain untuk melakukan sesuatu yang baik dan sesuai dengan norma.
Demikan beberapa langkah atau upaya penanggulangan latent social problem. Saya berfikir jika satu kebiasaan yang selalu dibiarkan kemudian menjadi budaya, itu artinya hal tersebut bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Jika Latent social problem terjadi karena adanya pembiaran dari kegiatan yang tidak baik, maka mengapa kita tidak menggunakan konsep balikan dari hal itu. Kita melakukan pembiaran terhadap masyarakat yang berbuat baik. Dan mudah-mudahan hal tersebut bisa menjadi budaya yang baik pula.
Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian. Segala macam kekurangan yang terdapat dalam tulisan ini bukanlah disengaja tapi karena memang saya hanya manusia yang tidak luput dari kesalahan. Anda boleh memberikan komentar dan ulasan mengenai artikel ini demi perbaikan kualitas tulisan pada blog ini.
Terima kasih.
0 comments:
Post a Comment